MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA POKOK BAHASAN
PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA
MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY
PADA SISWA KELAS V SDN 5 PRINGGABAYA
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA
MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY
PADA SISWA KELAS V SDN 5 PRINGGABAYA
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sasaran utama pendidikan adalah meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan tercapai apabila memiliki kemampuan yaitu pengetahuan yang luas, penguasaan ilmu yang digeluti dan sikap mental yang profesional serta memiliki semangat / motivasi untuk berprestasi.
Guru memegang peran penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Peran guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling terkait yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya .
Tujuan pembelajaran dapat tercapai jika terjadi interaksi antara guru dengan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Namun dewasa ini interaksi inilah yang masih kurang terjadi di dalam kelas, hal ini karena ada dua faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor internal berupa kesehatan fisik, inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kesiapan dan kelelahan; sedangkan faktor eksternal : lingkungan keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antar keluarga, latar belakang budaya yang ada, lingkungan sekolah; metode, kurikulum, kedekatan guru dengan siswa, kedekatan siswa dengan siswa, sarana dan prasarana serta kondisi lingkungan sekolah.
Seluruh faktor tersebut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa sehingga perlu diupayakan agar dapat mengarah pada peningkatan prestasi belajar. Selain itu dewasa ini pada pembelajaran IPA di kelas, guru sering menggunakan metode ceramah, di mana siswa hanya duduk, mendengar, mencatat, dan menghapal teori dan rumus tanpa melakukan aktivitas pembelajaran, sehingga siswa merasa bosan, jenuh dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini berakibat pada kurangnya kemauan siswa untuk mengetahui, menemukan, memecahkan masalahnya sendiri dan siswa kurang mempunyai kesempatan untuk lebih memahami konsep yang diberikan dan menjelaskan hasil yang diperolehnya.
Selain itu makna dan hakikat belajar seringkali hanya diartikan sebagai penerimaan informasi dari sumber informasi yaitu guru. Akibatnya, guru masih memaknai kegiatan belajar mengajar sebagai kegiatan memindahkan informasi dari guru atau buku ke siswa bahkan penilaian kelas oleh guru lebih dititikberatkan pada aspek kognitif dibandingkan proses dalam pencapaian suatu kompetensi dalam pembelajaran.
Satu cara yang bisa diambil guru adalah dengan memperbaiki strategi dan metode pembelajaran. Jika dicermati fenomena pembelajaran selama ini ada anggapan siswa bahwa pelajaran MIPA khususnya IPA adalah salah satu mata pelajaran paling sulit. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang kurang diminati sehingga menjadikan pelajaran tersebut merupakan momok sebagian besar siswa.
Terbukti dengan data dari Third International Mathematics and Science Study (TIMSS) yang melaporkan bahwa rata-rata skor IPA siswa untuk tingkat dasar, Indonesia jauh di bawah nilai rata-rata IPA siswa Internasional dan berada pada ranking 36 dari 48 negara (Harianto, 2009: 1).
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SDN 5 Pringgabaya diperoleh data berupa nilai IPA siswa yang masih relatif rendah ( nilai rata-rata siswa 57,60), motivasi belajar siswa dengan kategori rendah (skor rata-rata siswa 19,82) dan persediaan media yang masih kurang serta penggunaan metode pembelajaran yang masih kurang tepat yakni hanya menggunakan metode ceramah.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, guru hendaknya dapat menciptakan suatu strategi pembelajaran yang mampu menekankan keterampilan proses dalam upaya peningkatan peran aktif siswa di kelas yang pada akhirnya berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Untuk itulah peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Melalui Pendekatan Eksploratory Discovery Pada Kelas V SDN 5 Pringgabaya”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah-masalah yang menghambat proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA pokok bahasan penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya pada siswa kelas V SDN 5 Pringgabaya. Dari observasi pembelajaran IPA di kelas V SDN 5 Pringgabaya, peneliti menemukan beberapa masalah, yaitu:
1. Nilai ulangan siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah.
2. Siswa kurang termotivasi dalam belajar IPA
3. Guru belum optimal dalam mengunakan media pembelajaran, karena ketersediaannya yang masih kurang.
4. Alat peraga IPA kurang tersedia
C. Batasan Masalah
Karena banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi dan keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian ini maka perlu dibatasi masalahnya, penelitian ini terbatas pada Penggunaan metode pembelajaran eksploratory discovery dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V di SDN 5 Pringgabaya tahun pelajaran 2010/2011.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pendekatan eksploratory discovery dapat meningkatan motivasi belajar IPA siswa kelas V SDN 5 Pringgabaya tahun pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendekatan eksploratory discovery dapat meningkatan motivasi belajar IPA siswa kelas V SDN 5 Pringgabaya tahun pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbagan penyusunan dan pelaksanaan program dalam belajar mengajar IPA di suatu lembaga pendidikan sehingga kesimpulan dari penelitian ini dapat menambah wawasan bagi guru atau calon guru dalam mengembangkan desain pembelajaran.
2. Manfaat praktis
a. Memperkaya studi tentang belajar mengajar dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa yang tercermin melalui pencapaian hasil belajar.
b. Penerapan strategi eksploratory discovery dapat digunakan sebagai alternatif dalam merancang program pengajaran.
c. Dengan penerapan strategi eksploratory discovery dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran sehingga hasil belajar siswa bisa meningkat
d. Penerapan strategi pembelajaran eksploratory discovery ini dapat memberi pengalaman langsung kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
e. Penelitian ini memberikan gambaran secara langsung sebagai calon guru tentang prestasi belajar siswa bila diterapkan strategi pembelajaran eksploratory discovery dalam pembelajaran di kelas.
untuk arefrensi selengkapnyaa silahkan download linknya
9 comments:
Baru aja download....
Makasih yo moas....
Ngebir yuk ... :p
izin download ya
Terima kasih atas kunjungan agan semua, @chika semoga bermanfaat... saya tunggu kunjungan sobat berikutnya...
makasih udah share.. Ijin download ya.
coba dipilah pilih dulu ah
bab selanjutnya g duploud lagi ......
hehehe .......
@Halala, lengkapnya download aja link dibawahnya mba, terima kasih atas kunjungannya
makasi min infonya
Posting Komentar