Bulan Ramadhan adalah bulan suci umat Islam khususnya yang dilaksanakan selama 1 (satu) bulan pada bulan ramadhan yang memiliki banyak sekali kelebihan yaitu diantaranya sebagai bulan penuh magfirah dan ampunan dan ini adalah berbagai kiat untuk mengisi bulan Rhamadan yaitu :
1. Puasa yang baik dilakukan dengan motivasi karena Allah.
Semua amal ibnu Adam adalah untuknya, satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya sampai tujuh ratus kali lipat, Allah SWT berfirman: kecuali puasa, ia adalah untuk-KU, dan AKU yang akan membalasnya, sesungguhnya ia telah meninggalkan syahwatnya, makanannya, dan minumannya demi AKU, orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, sekali waktu berbuka dan sekali lagi waktu bertemu Robbnya, sungguh bau tidak sedap mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi disisi Allah SWT daripada minyak misik.
2. Disunnahkan bagi yang berpuasa agar memperlambat makan sahur, dan mempercepat berbuka.
3. Berdo’a ketika berbuka.
4. Memberikan makanan untuk orang yang berbuka puasa.
5. Menjaga mata, telinga dan lidah serta anggota-anggota tubuh lainnya dari perbuatan yang tidak ada faedahnya, dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan dosa.
6. Memberikan perhatian yang lebih besar, baik moral ataupun material kepada keluarga dan sanak famili serta memperbanyak sedekah kepada fakir miskin. Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau saw lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan
7. Meningkatkan kajian tentang Islam, tadarrus, tilawah dan tela’ah Al Qur’an, dzikir, do’a dan amal-amal kebajikan lainnya
8. I’tikaf pada ‘Asyrul Awakhir (10 hari terakhir bulan Ramadhan) dan meningkatkan aktifitas ibadah pada hari- hari tersebut.
“Nabi saw apabila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau menghidupkan malam (dengan ibadah), beliau membangunkan keluarganya dan beliau menjauh dari istrinya”.
9. Meningkatkan kesadaran ber muroqobah, merasa diawasi terus oleh Allah SWT yang Maha Mengetahui, dan selalu menyadari bahwa diri kita tengah berpuasa, tengah beribadah dalam rangka mencapai ketaqwaan.
10. Pandai menentukan skala prioritas amal islami dengan mengutamakan amal-yang lebih penting, yg lebih banyak manfaatnya dan lebih cepat mengantarkannya ke syurga, baik berupa berjuang di jalan Allah dalam menegakkan kalimat-Nya ataupun berinfaq fi sabilillah, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan sahabat-sahabatnya. Ketika orang-orang minta dispensasi dari berinfaq dan berjihad, Rasulullah saw bersabda: “Tidak bershodaqah, dan tidak berjihad? Jadi, dengan apa kamu ingin masuk syurga?
Semua amal ibnu Adam adalah untuknya, satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya sampai tujuh ratus kali lipat, Allah SWT berfirman: kecuali puasa, ia adalah untuk-KU, dan AKU yang akan membalasnya, sesungguhnya ia telah meninggalkan syahwatnya, makanannya, dan minumannya demi AKU, orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, sekali waktu berbuka dan sekali lagi waktu bertemu Robbnya, sungguh bau tidak sedap mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi disisi Allah SWT daripada minyak misik.
2. Disunnahkan bagi yang berpuasa agar memperlambat makan sahur, dan mempercepat berbuka.
3. Berdo’a ketika berbuka.
4. Memberikan makanan untuk orang yang berbuka puasa.
5. Menjaga mata, telinga dan lidah serta anggota-anggota tubuh lainnya dari perbuatan yang tidak ada faedahnya, dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan dosa.
6. Memberikan perhatian yang lebih besar, baik moral ataupun material kepada keluarga dan sanak famili serta memperbanyak sedekah kepada fakir miskin. Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau saw lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan
7. Meningkatkan kajian tentang Islam, tadarrus, tilawah dan tela’ah Al Qur’an, dzikir, do’a dan amal-amal kebajikan lainnya
8. I’tikaf pada ‘Asyrul Awakhir (10 hari terakhir bulan Ramadhan) dan meningkatkan aktifitas ibadah pada hari- hari tersebut.
“Nabi saw apabila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau menghidupkan malam (dengan ibadah), beliau membangunkan keluarganya dan beliau menjauh dari istrinya”.
9. Meningkatkan kesadaran ber muroqobah, merasa diawasi terus oleh Allah SWT yang Maha Mengetahui, dan selalu menyadari bahwa diri kita tengah berpuasa, tengah beribadah dalam rangka mencapai ketaqwaan.
10. Pandai menentukan skala prioritas amal islami dengan mengutamakan amal-yang lebih penting, yg lebih banyak manfaatnya dan lebih cepat mengantarkannya ke syurga, baik berupa berjuang di jalan Allah dalam menegakkan kalimat-Nya ataupun berinfaq fi sabilillah, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan sahabat-sahabatnya. Ketika orang-orang minta dispensasi dari berinfaq dan berjihad, Rasulullah saw bersabda: “Tidak bershodaqah, dan tidak berjihad? Jadi, dengan apa kamu ingin masuk syurga?
0 comments:
Posting Komentar