PENINGKATAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK MENGANALISIS PRILAKU KONSUMEN MELALUI PENGGUNAAN METODE INGKUIRI DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI PESERTA DIDIK KELAS X MA NW KERUAK ~ newbieXpose
Anda Bisa Memberikan Donasi Pada Blog Ini Dengan Klik Iklan Dibawah ini atau Banner atau Menjadi Follower atau Berkomentar, Terima Kasih Atas Bantuannya
I. PENDAHULUAN   
1.1 Latar Belakang
Kuaitas manusia yang dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia pada masa yang akan dating adalah mampu menhadapai persaingan yang semaklin ketat Indonesia tersebut dihasilkan melalui penyelenggaraan yang bermutu. Oleh karena itu, guru dan dosen mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat strategis. Pasal 39 ayat 2 UU No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa, guru dan dosen sebagai tenaga professional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan profesiolitas untuk mempunyai hak yang sama bagi setiap warga Negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.
Manusia seutuhnya adalah manusia yang mampu menjadikan seluruh unsur dirinya berfungsi secara harmonik, jiwa raga, sifat individual-sosial, kebebasan keterkaitannya sebagai makhluk Tuhan diperhatikan secara menyeluruh dalam keserasian, mendapatkan perlakuan yang sama untuk berkembang meskipun unsur-unsur yang menyusun dirinya,sifat-sifat, kedudukan yang berbeda-beda, namun keseluruhannya merupakan kesatuan yang utuh (Sunoto, 1987).
Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memegang peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu Negara dan bangsa. Karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Perwujudan masyarakat atau bangsa yang berkualitas teesebut menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik agar menjadi subjek yang semakin berperan untuk menampakan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri, dan professional dalam bidangnya masing-masing (Mulyasa, 2004: 3).
Hal tersebut tidak terlepas dari peranan seorang guru dalam melaksanakan tugas secara professional. Guru memrlukan wawasan yang mantap dalam kegiatan belajar mengajar. Sehubungan dengan itu guru kreatif, professional dan menyenangkan. Sebagai pendidik, guru harus memahami setiap individu peserta didik, dan juga harus memiliki kepekaan, karena guru berperan sebagai fasilitator yang menyediakan suasana belajar yang menyenangkan, yang dengannya kemungkinan peserta didik berhasil mengembangkan potensinya menjadi lebih besar. Di samping itu juga, guru harus pandao menggunakan pendekatan secara aktif dan bijaksana. Untuk itu sebaiknya guru mengenal peserta didik sebagai individu dengan segala perbedaannya, antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, ada berbagai model atau strategi dalam kegiatan belajar mengajar yang perlu diperhatikan dengan harapan dapat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Namun suatu kenyataan yang sering kita lihat, sebagian besar pengajar di sekolah-sekolah memberikan pengajaran kepada sejumlah peserta didik secara klasikal. Artinya, guru memberikan penjelasan kepada peserta didik secara lisan (Mansyur,1998:137). Pelajaran yang diberikan secara lisan, sangatlah baik
untuk tujuan menyeampaikan informasi, namun teknik pembelajaran tersebut cendrung mnjadikan peserta didik pasif dan cendrung mengurangi dan kemandirian peserta didik.
Rendahnya prestasi peserta didik disebabkan penggunaan metide yang belum mengaktifkan peserta didik secara penuh dalam proses kegiatan belajar  mengajar. Hal ini, ditunjukkan oleh sebagaian besar guru yang menggunakan metode ceramah. Kondisi tersebut menyebabkan guru lebih aktif dari pada peserta didik sehingga peserta didik cendrung pasif. Peserta didik pasif menajdi kunci merisitnya prestasi belajar yang lebih memberdayakan peserta didik, yakni sebuah strategi yang tidak mengharuskan peserta didik utnuk melakukan serangkaian aktivitas menghafal semata, tetapi sebuah strategi yang mendorong peserta didik mengkonsentrasikan pengetahuan dibenak peserta didik yang selanjutnya mampu diaflikasikan dalam kehidupan sehari-hari (Nurhadi, 2004:61).
Kaitannya dengan pelajaran ekonomi sampai saat ini ,kemampuan peserta didik MA NW Keruak khususnya kelas X dalam pemerolehan metode inkuiri  masih rendah. Keadaan tersebut ,mendorong peneliti untuk mengidentifikasi factor-faktor alternatif yang mungkin diduga dapat meningkatkan kemampuan belajar Ekonomi dalam menganalisis prilaku konsumen melalui penggunaan metode inkuiri.
Seorang pendidik memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran dan harus selalu ingat bahwa tahap perkembangan anak di hitung dengan Ranah/tujuan mulai dari tahap Kognitif, Afektif , dan Psikomotor. Oleh karena itu, cara pengemasan pengalaman belajar dirancang untuk para peserta didik akan sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan tahapan-tahapan tersebut bagi mereka. Kaitan-kaitan konseptual intra dan antarbidang studi sangat membantu peningkatan kebermaknaan pengalaman belajar dalam mengamati secara lansung bagaimana prilaku konsumen untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan, sehingga bagi peserta didik lebih tanggap dan piawai dalam menganalisis proses intreaksi para konsumen tersebut. Jadi memelalui mata pelajaran IPS / Ekonomi sangat tepat sekali memakai Metode inkuiri dalam proses pemblajaran yang akan diterapkan.
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu, yaitu, multimetode, maka berbagai metode pengajaran dapat digunakan dalam setiap pembelajaran.  Hal ini dimaksudkan untuk membantu peningkatan kemampuan peserta didik menganalisis sehingga tercipta kesempatan yang bervariatif.
Penggunaan sebanyak mungkin modus belajar, seperti membaca, melakukan pengamatan, eksperimentasi, mewawancarai, bernyanyi, diskusi, berkarya, serta memanfaatan cara belajar secara kelompok, individual maupun klasikal, bermanfaat untuk menambah penghayatan peserta didik melalui keterlibatannya langsung. Hal ini akan membuka peluang untuk memprogram pencapaian berbagai sasaran pembentukan yang selama ini lebih banyak diabaiakan..
Dari berbagai macam metode tersebut Metode inkuiri  merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi peserta didik secara aktif, kreatif dan percaya diri.
Metode inkuiri sangat tepat sekali untuk mengubah prilaku peserta didik secara konkrit, dalam hal sikap atau prilaku. Perubahan sukar sekali diadakan jika peserta didik tidak diberi kesempatan menyatakan persoalannya. Demikian juga penggunaan Metode inkuiri yang terampil memungkinkan pembentukan sikap dalam kelompoknya. sehingga berbagai persoalan dalam memahami/yang muncul  dalam kegiatan pembelajaran dapat realisasikan, dengan demikian penyerapan terhadap materi pembelajaran dapat ditingkatkan/meningkat. 
Jadi jelas dengan Metode inkuiri sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan daya serap peserta didik karena Metode inkuiri disini mengandung unsur-unsur interaksi. Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya serta mengembangkan ide-ide mereka sebagai wujud harga diri dan keingin tahuan mereka untuk melakukan pengamatan secara konkrit.
Adapun Metode inkuiri yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah menemukan bagian inti dari kegiatan pembelajaran menggunakan kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik diharapkan bukan hanya hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi juga hasil dari menemukan sendiri. Ada  beberapa siklus Inkuiri adalah: (1) Observasi (Observasi) (2) Bertanya (Quetioning) (3) Mengajukan Dugaan (Hipotesis) (4) Pengumpulan Data (Data Gathering) (5) Penyimpulan (Conclussion). Kata kunci dari Strategi inkuiri adalah peserta didik menemukan Sendiri, adapun langkah-langkah kegiatan menemukan sendiri adalah : (1) merumuskan masalah dalam mata pelajaran apapun; (2) mengamati atau melakukan Observasi; (3) menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, table, dan karya lainnya; dan (4) mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas,guru, atau audience lainnya.
Suatu forum dimana semua peserta didik terlibat langsung menganalisis, menemukan dan memecahkan problematika dalam penindak lanjuti setelah materi Ekonomi yang diberikan sebagai sumber pengetahuan atau pengalaman yang dimilikinya dibuktikan dan menyelidiki lansung terjun kelapangan untuk menemukan problematika yang ada, baik didalam maupun diluar kelas. yang terjadi di dalam kelas, dibagi dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3 sampai dengan 5 orang dan diberikan kesempatan untuk menyelidiki, menanyakan lansung kelokasi tempat orang-orang berinteraksi (pasar) dan hasilnya dapat dijadikan bahan laporan untuk diperiksa hasilnya.
Berangkat dari persmasalahan tersebut penulis sangat tertarik sekali untuk mengangkat judul “Peningkatan Kemampuan Peserta didik Menganalisis Prilaku Konsumen Melalui Penggunaan Metode inkuiri Dalam Pembelajaran Ekonomi Peserta didik Kelas X MA. NW KERUAK Tahun Pelajaran 2009/2010”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan, rumusan masalah-masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimanakah peningkatan kemampuan peserta didik menganalisis prilaku konsumen pada mata pelajaran Ekonomi ?.
1.2.2 Bagaimana menerapkan Metode inkuiri dalam pemebelajaran Ekonomi pokok bahasan Prilaku Konsumen di peserta didik kelas X di MA. NW KERUAK Tahun Pelajaran 2009/2010 ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertutjuan untuk, Mengetahui ada atau tidaknya reaksi “Menganalisis Prilaku Konsumen Melalui Penggunaan Metode inkuiri Dalam Pembelajaran Ekonomi Peserta didik Kelas X MA. NW KERUAK Tahun Pelajaran 2009/2010”
1.4  Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk semua instansi di MA NW Keruak, baik bagi pembaca yang berkaitan dengan dunia pendidikan untuk bisa meningkatkan dan mengembangkan konsep-konsep baru yang dapat meningkatkan kemampuan belajar-mengajar bagi guru dan peserta didik khususnya pada pelajaran ekonomi  peserta didik kelas X MA. NW KERUAK, agar lebih optimal.

jika mau selengkapnya silahkan di Download semoga bermanfaat untuk refrensi sobat


0 comments:

Posting Komentar