Baru-baru ini dikabarkan bahwa lebih dari selusin informan CIA di Timur Tengah diperkirakan akan menghadapi eksekusi setelah ditangkap oleh Iran dan Hizbullah karena serangkaian kegagalan memalukan yang dilakukan oleh mata-mata AS.  Agen yang bekerja untuk AS di Lebanon dan Iran yang dikatakan oleh sumber yang menangani para informan tersebut,  penangkapan ini dimulai dari keberhasilan agen Iran dan Hisbullah melacak ponsel yang mereka pergunakan untuk komunikasi satu sama lain dengan menggunakan kode-kata "pizza" sesaat setelah mereka membuat perjanjian untuk bertemu di sebuah restoran Pizza Hut.
Mungkin saja mata-mata tersebut ingin mengetahui kejadian mematikan yang pernah dilakukan kelompok militan yang berbasis di Beirut yang menewaskan ratusan warga Amerika, dan yang lain bertugas untuk melihat dan mencari informasi ke dalam program nuklir Iran yang kabarnya akn berdampak serius bagi keamanan AS.  Akibat dari penangkapan  ini juga akan membuat sulit bagi mata-mata AS untuk merekrut informan lokal di masa depan.
Lalu mengapa CIA Meninggalkan Informannya Saat Akan  Menghadapi Eksekusi?  Robert Baer, mantan Kepala CIA  di Beirut, mengatakan kepada ABC News: "Jika mereka mata-mata asli, dan memata-matai Hizbullah, saya tidak berpikir kami akan bisa melihat mereka lagi. Mereka adalah Orang-orang sangat-sangat kejam dan tak kenal ampun."   Intelijen Hizbullah yang mendeteksi beberapa ponsel di Beirut yang sangat jarang digunakan dan tidak selalu dari lokasi tertentu dan hanya dipergunakan untuk waktu singkat membuat mereka curiga lalu berusaha mendeteksi keberadaan ponsel-ponsel tersebut yang akhirnya menjadi awal kesuksesan penangkapan tersebut", seperti yang dilansir beberapa Assosiasi Press.
Dua agen ganda Hizbullah, yang  menemukan restoran pizza di mana informan asli berjanji untuk bertemu dengan berpura-pura bekerja untuk CIA lalu penangkapanpun dilakukan seperti yang dilansir ABC News.  Lalu sebenarnya apa sih dampak yang akan timbul dengan keberadaan pembangkit nuklir yang ada di Iran?? Apakah akan benar-benar mengancam bagi keamanan Amerika??

Sumber : telegraph.co.uk